Wednesday, August 5, 2009

berawal dari kuda poni

SEJARAH Minahasa erat kaitannya dengan kuda yang sampai saat ini menjadi cabang olahraga andalan. Sejak zaman dahulu, kehidupan masyarakat Minahasa tidak pernah lepas dari kuda. Sejak dahulu, kuda di Minahasa digunakan untuk membantu masyarakat dalam melakukan kerja seperti menarik gerobak.
Seperti halnya Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai kuda asli lokal yang sering disebut kuda Sumba, Kabupaten Minahasa juga memiliki kuda asli lokal yang disebut kuda poni Minahasa. Jenis kuda tersebut telah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum kehidupan masyarakat di Minahasa belum dimulai.
Ukuran kuda poni Minahasa tergolong kecil, karena biasanya hanya memiliki tinggi badan maksimal 1,18 meter. Zaman dahulu, kuda poni Minahasa tidak digunakan untuk pacuan, tapi hanya untuk membantu kegiatan masyarakat.
Saat ini sudah tidak ada lagi kuda poni Minahasa yang memiliki darah murni, karena semua kuda di Minahasa telah mengalami persilangan dengan kuda jenis lain.
Sekitar tahun 1930-an, pada saat Belanda masih menjajah Indonesia, seorang penguasa Minahasa yang setara bupati saat ini membawa dua ekor kuda pejantan "Belgi" yang adalah kuda asli Belgia. Kedua kuda tersebut memiliki postur tubuh yang lebih besar dibanding kuda poni Minahasa.
Jemmy Mewengkan (54), seorang pelatih kuda pacu di Tompaso mengatakan cikal bakal kuda pacu di Minahasa berasal dari dua ekor kuda Belgi tersebut. Para peternak saat ini melakukan persilangan antara kuda Belgi dengan kuda lokal Minahasa. Persilangan tersebut menghasilkan keturunan yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari kuda Belgi, tapi lebih besar dari kuda poni Minahasa. Kedua kuda Belgi milik Belanda saat itu di pelihara pada sebuah kandang di Kecamatan Tompaso.
Selanjutnya, sekitar tahun 1947, Bupati Minahasa, Lourens Saerang memasukkan satu ekor kuda pejantan dari jawa bernama Boy Bintang yang adalah keturunan Torobret Australia dengan kuda lokal Jawa.
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia tersebut, kuda-kuda digunakan oleh orang-orang kaya serta memiliki jabatan dalam pemerintahan. Saat itu, kuda hasil persilangan kuda luar dengan kuda lokal Minahasa yang berukuran besar menjadi simbol kekayaan sebagian masyarakat. Sedangkan kuda poni Minahasa tetap melakukan tugasnya menarik gerobak.
Memasuki tahun 1950-an, kuda-kuda yang sebelumnya hanya untuk ditunggangi mulai diarahkan untuk dijadikan kuda pacu. Awalnya lintasan yang digunakan untuk berpacu adalah lintasan lurus berjarak 300 sampai 400 meter. Kuda-kuda yang bersaing dalam perlombaan tersebut adalah kuda hasil persilangan antara kuda Belgi dengan kuda poni Minahasa dan kuda hasil persilangan Torobret Australia dan kuda lokal Jawa.
Jemmy menceritakan, sentra peternakan kuda di Minahasa berada di desa Pinabetengan, Talikuran, Liba, Tolok, Sendangan, dan Kamanga, yang semuanya berada di Kecamatan Tompaso.
tribunmanado.co.id

Kuda Pony Berikan Kehidupan Baru bagi Muslimah Buta di Amerika

Biasanya yang menjadi penuntun dan pemandu bagi orang buta adalah anjing, namun seorang Muslimah buta di Amerika memanfaatkan kuda poni sebagai pemandu dia dalam berjalan.

Kuda pony berwarna coklat bernama Cali ini adalah binatang pemandu pertama bagi Mona Ramouni seorang Muslimah pendatang dari Yordania, yang orang tuanya tidak mengijinkan anjing masuk ke dalam rumah mereka.

Air liur anjing termasuk najis dalam aturan syariat Islam, meskipun anjing di perbolehkan untuk digunakan sebagai hewan pekerja seperti hewan penjaga atau gembala.

"Dalam hadits nabi dikatakan bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada anjingnya," kata Dawud Walid direktur CAIR wilayah Michigan.

Sementara sebagian ulama membolehkan memelihara anjing di bawah aturan Islam, namun memelihara dan memiliki anjing di rumah masih menjadi budaya tabu bagi kebanyakan umat Islam, ungkapnya.

Ramouni mengatakan orang tuanya tidak menyukai binatang secara umum, meskipun mereka tidak melarang Ramouni memelihara kelinci dan kuda pony yang tinggal di sebuah kandang kecil di pekarangan rumah mereka di Dearborn Michigan.

Pada awalnya kedua orang tuanya masih khawatir terhadap Ramouni yang menjadikan kuda pony sebagai pemandu sewaktu ia akan berjalan-jalan, namun akhirnya mereka bisa mempercayai Ramouni akan baik-baik saja berjalan bersama kuda pony nya tersebut.

Cali hanyalah salah satu dari sedikit kuda pony di Amerika Serikat yang digunakan sebagai binatang pemandu bagi orang buta.

Kuda pony beratnya kurang dari 100 pound (45 kg), miniatur dari kuda namun ukurannya hampir sama dengan seekor anjing yang besar dan lebih kekar serta bisa membantu orang yang mempunyai persoalan mobilitas, misalnya seperti orang buta.

"Kehidupan dunia saya dan pandangan hidup saya pada sesuatu telah berubah, karena saya merasa masih banyak kemungkinan untuk menjalani hidup ini," kata Ramouni kepada wartawan yang mewancarainya.

"Sebelum ada Cali, saya merasa tidak akan bisa pergi dan berjalan-jalan dari rumah saya, meskipun secara teori saya bisa melakukannya."

Ramouni sewaktu kecil telah diajarkan bagaimana memandu dirinya sendiri dengan menggunakan tongkat rotan, namun dirinya tidak terlalu menyukainya. Dengan enam saudara kandung, selalu ada seorang saudaranya yang menuntun dia untuk berjalan-jalan.

Dia mulai mencari binatang yang bisa memandunya, namun setiap kali orang-orang mengatakan kepadanya bahwa ia tidak bisa melakukan hal tersebut.

Ramouni kemudian membeli Cali yang saat itu berumur 3 tahun pada sebuah pameran binatang pada bulan oktober 2008 dan menyewa seorang pelatih binatang profesional selama tujuh bulan untuk melatih Cali guna memandu dia nantinya.

Dibutuhkan waktu selama enam bulan hingga satu tahun untuk menjalin hubungan yang dekat antara Cali dengan Ramouni sehingga binatang tersebut bisa dengan akrab serta melayani Ramouni memandu.

"Saya bekerja dengan Cali. Dia bekerja bersama saya. Kami sekarang dapat saling memahami satu sama lain," kata ramouni.

Saudara perempuan Ramouni dulunya sering menyebut Ramouni sebagai orang yang tidak mau bergaul, karena selalu menghabiskan waktunya di dalam kamar, namun sekarang Ramouni sudah menjadi lebih terlibat dengan dunia..dan lebih berinteraksi dengan dunia karena Cali.

Dengan Cali disampingnya, Ramouni dapat melakukan hal-hal sederhana yang biasa dilakukan orang seperti pergi ke toko, duduk di taman dan mendengarkan orang-orang melakukan sesuatu atau naik bus untuk bekerja. Dia juga berharap untuk mendapatkan gelar Doktor dalam bidang psikologi anak dan membuka praktek sendiri.

"Saya pada dasarnya menginginkan kehidupan yang normal," ujarnya sambil tertawa." Yah setelah semua ini anda akan berpikir saya akan mendapatkan kehidupan yang normal? Namun hal tersebut memang sesuatu yang saya inginkan."
eramuslim.com